hthtththth. Diberdayakan oleh Blogger.

Andai Aku Jadi Menteri Perekonomian


Pernahkah terlintas di fikiran kalian untuk menjadi menteri perekonomian? Kalau saya, jujur saja tidak. Kenapa? Seperti yang kita ketahui tugas seorang menteri terlebih lagi menteri perekonomian itu tidak mudah. Belum lagi ditambah dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang tidak seimbang.
Banyak sekali ketimpangan yang terjadi di negeri ini. Di suatu kawasan, berderet sederetan rumah mewah bagaikan kerajaan dengan beberapa pembantu dan sederetan mobil mewah terparkir di halaman rumah. Sedangkan jika kita melirik ke pinggiran kota, masih banyak rumah sederhana bahkan berpapan bekas dan rumah kardus dengan keadaan MCK yang sangat memprihatinkan. Sangat jelas bukan, kondisi perekonomian Indonesia sangat jomplang.
Begitu beratnya tugas dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh Hatta Rajasa, menteri perekonomian kita saat ini. Sejak 22 Oktober 2009, beliau bertugas membantu presiden dalam menyinkronkan  dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perekonomian.
Nah, sekarang jika kita berandai-andai menjadi menteri perekonomian dan kalian ditantang untuk meluruskan perekonomian Indonesia ini, apa yang akan kalian lakukan? Jika pertanyaan itu ditujukan kepada saya, dengan lantang saya mengatakan akan menyamaratakan seluruh masyarakat Indonesia. Tidak ada si kaya dan tidak ada pula si miskin.
Memperbanyak lowongan pekerjaan atau mengadakan pelatihan kepada masyarakat untuk berwirausaha sehingga pengangguran dapat berkurang atau bahkan menghilang dari masalah perekonomian Indonesia. Karena pengangguran dan kemiskinan akan berdampak pada kondisi ekonomi, sehingga kondisi ekonomi tidak stabil.
Masalah perekonomian Indonesia tidak hanya itu. sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan, maupun jasa pun terkadang masih mengalami hambatan hingga saat ini sehingga masalah perekonomian yang ada di Indonesia belum tuntas sepenuhnya.
Usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala. Alhasil, kita harus berulang kali mengimpor beberapa kebutuhan pokok seperti beras atau gandum dari negara lain. Kenapa demikian? Hal ini disebabkan output pertanian sampai sekarang masih belum cukup memnuhi kebutuhan pokok dalam negeri. Itu disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian. Bisa kita lihat lahan pertanian di ibukota sudah hampir menghilang ditelan tingginya gedung-gedung bertingkat dan kantor-kantor besar. Inilah titik awal masalah perekonomian Indonesia yang tanpa disadari mempunyai dampak besar terhadap kondisi ekonomi negara tercinta kita ini.
Kenapa kita tidak mencontoh prestasi perdana menteri kita yang dahulu? Ketika Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri, Indonesia pernah memberikan bantuan atau menyuplai beras kepada India sebanyak 2.000 ton. Namun, bagaimana sekarang? Dunia memang berputar. Kini, India telah menjadi bagian dari kekuatan ekonomi Asia yang sangat diperhitungkan, di samping Cina dan Jepang.
Sekarang kita coba telaah masalah perekonomian Indonesia dari sektor usaha mikro. Pemerintah memang sudah berusaha sebisanya untuk meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil dengan memberikan bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama dalam rangka mengatasi masalah perekonomian Indonesia. Justru, masalah datang dari persoalan klasik yang hingga saat ini masih terus berlangsung, yaitu birokrasi.
Panjangnya jalur birokrasi di negara ini lah yang membuat mereka enggan untuk mengambil kesempatan tersebut. Mereka harus mengajukan proposal permohonan dana bantuan dari satu meja birokrasi ke meja yang lain sehingga sebagian dari mereka menjadi putus asa karena lamanya proses permohonan dan malasnya permainan birokrasi. Inilah salah satu penyebab kenapa masalah perekonomian yang ada di Indonesia saat ini sulit untuk diatasi.
Sebenarnya usaha rumah tangga, kerajinan tangan, makanan, dan industri mode terkadang dihadapkan pula pada persaingan yang tidak sebanding atau setara dengan produk-produk luar negeri. Kampanye pemerintah dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat untuk menggunakan produk dalam ngerti menjadi tidak berarti ketika impor komoditi terus bertambah. Hal ini disebabkan oleh iklim persaingan yang tidak setara karena jumlah kekayaan modal yang dimiliki pengusaha kecil sangat jauh berbeda dengan yang dimiliki para taipan.
Ada satu hal kecil untuk meningkatkan sektor ekonomi mikro yang belum tersentuh pemerintah adalah pendayagunaan pemerintah. Di Jawa Barat saja, masih banyak alam yang menarik yang dapat dijadikan untuk pariwisata tetapi belum tersentuh oleh pemerintah. Padahal pariwisata ini berkaitan dengan ekonomi rakyat. Karena biasanya ketika di suatu daerah terdapat tempat pariwisata, keinginan rakyat untuk berusaha akan ikut terdorong.
Seperti yang saya sudah jelaskan di atas, kemiskinan di Indonesia masih terjadi di beberapa tempat. Berarti masih ada ketidakseimbangan penyebaran dan pemerataan pertumbuhan ekonomi dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan dapat berpotensi konflik yang disebabkan oleh rasa iri dan benci. Untuk meredam potensi konflik tersebut, kita dapat memanfaatkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat, seperti Dompet Dhua’fa atau bekerja sama dengan Institute Kemandirian yang berusaha mencetak para kaum muda berpotensi sebagai pejuang ekonomi yang dapat membuat pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Dan kita sebagai kaum muda dan calon penerus bangsa, harus mulai ikut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia dimulai dari diri sendiri dengan menciptakan usaha kecil untuk hasil yang besar, seperti jual pulsa, usaha bisnis online atau sebagainya yang mampu menyumbang perekonomian Indonesia. Jadilah kaum muda yang berguna untuk bangsa dan negara.

Referensi :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info