Ekonomi
dunia yang mengalami kemajuan begitu pesat telah meningkatkan kadar hubungan
saling ketergantungan dan mempertajam persaingan yang semakin rumitnya strategi
pembangunan yang mengandalkan ekspor di satu pihak, hal ini merupakan tantangan
dan kendala yang membatasi. Di pihak lain hal tersebut merupakan peluang baru
yang dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pelaksanaan pembangunan bagi negara
yang sedang berkembang atau maju. Globalisasi merupakan gerak perekonomian
dunia yang mengalami perubahan sejak dasawarsa tujuh puluh hingga tahun 2000-an
yang bersifat mendasar atau struktural dan mempunyai kecenderungan jangka
panjang atau konjungtural.
Sangat
populer belakangan ini adalah gejala globalisasi yang terjadi dalam kegiatan
finansial, produksi, investasi, dan perdagangan yang kemudian mempengaruhi tata
hubungan ekonmi antar bangsa. Proses globalisasi telah meningkatkan kadar
hubungan saling ketergantungan antarnegara, bahkan menimbulkan proses
menyatunya ekonomi dunia sehingga batas-batas antar negara dalam berbagai
praktik dunia usaha atau bisnis seakan-akan dianggap tidak berlaku lagi. Globalisasi
muncul pada akhir dekade ke- 20, globalisasi telah menjadikan pertukaran barang
dan jasa dengan mudah terjadi melewati batas-batas territorial Negara.
Kompetisi
global merupakan bertuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa
Negara. Dalam persaingan itu, maka dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi
untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal
dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu.
Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan
berpeluang sangat besar untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini
disebabkan karena :
1. Teknologi yang dimiliki jauh lebih
baik dari Negara-negara berkembang.
2. Kemampuan modal yang memadai
dalam membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka
3. Memiliki masyarakat yang
berbudaya ilmiah atau IPTEK
Alasan-alasan
di atas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana
dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah. Bali
sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian
Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan
juga perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Kompetisi
global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat
lokal, karena kebanyakan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara
maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita cuma bisa menikmati
hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman
yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan
semakin menyempit.
Dampak
Positif Globalisasi
1. Pekerjaan
Pekerjaan dianggap sebagai salah satu keuntungan yang paling penting,
globalisasi telah menghadirkan banyak peluang kerja. Perusahaan-perusahaan
masuk kedalam negara-negara berkembang untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini
jelas memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan untuk penduduk
dalam negara tuan rumah. Migrasi yang telah menjadi lebih mudah juga
menyebabkan peluang pekerjaan yang lebih baik.
2. Pendidikan
Dampak positif yang sangat penting yang telah membantu penduduk adalah
penyebaran pendidikan. Dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia,
yang bisa bergerak keluar dari negara asal untuk peluang yang lebih baik di
tempat lain. Berintegrasi dengan budaya-budaya yang berbeda, bertemu dan
belajar dari berbagai orang melalui media pendidikan semua dapat terjadi karena
globalisasi. Negara-negara berkembang adalah negara yang paling diuntungkan.
3. Kualitas Produk
Perdagangan
internasional telah melahirkan persaingan yang ketat di pasar. Sebuah komoditas
tertentu mungkin memiliki ratusan pilihan dengan harga yang berbeda-beda.
Kualitas produk harus ditingkatkan agar tidak kehilangan pelanggan. Sekarang
pelanggan dapat berkompromi dengan kisaran harga tapi tidak dengan kualitas
produk. Kualitas rendah dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
4. Harga lebih murah
Globalisasi
telah membawa persaingan sengit di pasar. Karena banyak produk-produk yang
dapat dipilih konsumen, produsen hanya dapat bertahan ketika harga produk
kompetitif. Ada kemungkinan bahwa setiap pelanggan dapat beralih ke produsen
lain jika harga produk dibanderol terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsumen
diuntungkan dengan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
5. Bebasnya Arus Modal
Modal
atau kapital merupakan tulang punggung setiap perekonomian, serta merupakan
unsur yang sangat penting agar perekonomian berfungsi dengan benar. Sekarang
mentransfer uang melalui bank dapat dilakukan hanya dengan mengklik sebuah
tombol, yang dapat dilakukan karena adanya transfer elektronik, yang telah
membuat hidup sangat nyaman. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi di
negara-negara berkembang dengan mendirikan unit industri di luar negara asal
mereka. Hal ini menyebabkan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment),
yang membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tuan rumah.
6. Komunikasi
Teknologi informasi telah memainkan peran penting dalam membawa negara-negara
menjadi lebih dekat dalam hal komunikasi. Setiap informasi dapat dengan mudah
diakses dari sudut dunia manapun. Sirkulasi informasi tidak lagi hal yang
sulit, serta bisa terjadi dalam hitungan detik saja. Internet telah secara
signifikan mempengaruhi perekonomian global, memberikan akses langsung ke
berbagai informasi dan produk.
7. Transportasi
Dianggap sebagai roda setiap organisasi bisnis, konektivitas ke berbagai
belahan dunia tidak lagi merupakan masalah serius. Sekarang ada berbagai jenis
transportasi yang tersedia, seseorang dapat dengan mudah memberikan produk
kepada pelanggan yang terletak di belahan dunia manapun. Selain itu, fasilitas
infrastruktur lain seperti distribusi, rantai pasokan(supply chain), dan logistik
telah menjadi sangat cepat dan efisien.
8. Perdagangan Internasional
Transaksi
dalam perdagangan internasional bukan hanya mencakup pembelian dan penjualan
komoditas. Sekarang perdagangan internasional telah memperluas cakrawala dengan
bantuan proses bisnis outsourcing. Kadang-kadang untuk berkonsentrasi pada
segmen usaha tertentu, outsourcing layanan tertentu perlu dilakukan. Beberapa
negara mempraktekan perdagangan bebas dengan pembatasan minimal pada kebijakan
EXIM (ekspor-impor). Hal ini telah terbukti bermanfaat bagi bisnis.
9. Kenaikan PDB
Produk
Domestik Bruto, umumnya dikenal sebagai PDB, adalah nilai uang dari barang dan
jasa yang diproduksi dalam wilayah domestik suatu negara selama satu tahun.
Seiring meluasnya pasar, ruang lingkup dan permintaan untuk suatu produk telah
meningkat. Produsen menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan persyaratan dari
perekonomian berbagai negara sehingga dapat memasuki pasar baru. Dengan
demikian, hasil akhir dalam hal keuntungan finansial adalah meningkatnya PDB
negara. Jika statistik dapat digunakan sebagai indikasi, PDB negara-negara
berkembang telah meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.
Dampak
Negatif Globalisasi
1. Masalah Kesehatan
Globalisasi
telah meningkatkan risiko kesehatan, serta memberikan ancaman dan tantangan
baru terhadap epidemi. Salah satu contohnya adalah HIV/AIDS. Asal-usulnya
adalah padang gurun Afrika, virus tersebut telah menyebar seperti api di
seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Makanan juga diangkut ke
berbagai negara, dan ini adalah masalah yang menjadi perhatian, terutama untuk
makanan yang dapat menjadi busuk. Regulasi keamanan dan standar persiapan
makanan berbeda di setiap negara, yang dapat menimbulkan risiko besar untuk
potensi membahayakan kesehatan.
2. Kehilangan Budaya
Secara
konvensional, orang dari suatu negara tertentu mengikuti budaya dan tradisi
dari zaman dahulu. Dengan sejumlah besar orang bergerak masuk dan keluar dari
suatu negara, budaya lama yang sudah ada dapat berubah. Orang mungkin
beradaptasi dengan budaya negara yang ditinggali. Mereka cenderung mengikuti
budaya asing, dan melupakan budaya lama mereka sendiri. Hal ini dapat
menimbulkan konflik budaya.
3. Distribusi Kekayaan yang Tidak
Merata
Dikatakan
bahwa orang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin. Globalisasi
tidak mampu mengurangi kemiskinan. Sebaliknya globalisasi telah menyebabkan
akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa negara maju. Oleh karena
itu kesenjangan antara elit dan miskin tampaknya menjadi jalan tidak berujung,
yang akhirnya menimbulkan ketimpangan ekonomi.
4. Degradasi Lingkungan
Revolusi
industri telah mengubah pandangan ekonomi. Industri mengambil sumber daya alam
dengan pertambangan, pengeboran, dll; yang membebani dan merusak lingkungan.
Sumber daya alam terus menipis dan berada di ambang kepunahan. Deforestasi atau
penggundulan hutan dipraktekkan karena tidak tersedianya lahan, sehingga secara
drastis mengurangi wilayah hutan. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam
lingkungan yang mengarah ke perubahan iklim dan terjadinya bencana alam.
5. Disparitas
Meskipun globalisasi telah membuka jalan baru seperti lapangan pekerjaan dan
pasar yang lebih luas, masih ada perbedaan/disparitas dalam perkembangan
ekonomi. Pengangguran struktural diakibatkan oleh perbedaan/disparitas yang
terjadi. Negara-negara maju memindahkan pabrik-pabrik mereka ke luar negeri di
mana tenaga kerja murah tersedia. Negara tuan rumah menghasilkan pendapatan
lebih sedikit, dan bagian terbesar dari keuntungan jatuh ke tangan perusahaan
asing. Mereka membuat keuntungan besar sehingga menciptakan kesenjangan
pendapatan yang besar antara negara maju dan negara berkembang.
6. Kompetisi Sengit
Membuka
pintu perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat. Ini
telah mempengaruhi pasar lokal secara dramatis. Akhir-akhir ini standar hidup
telah meningkat. Orang-orang siap untuk mengeluarkan uang tambahan untuk produk
yang mungkin tersedia pada harga yang lebih rendah. Hal ini karena teknik
pemasaran modern seperti iklan dan branding. Sebagai akibatnya para pemain
lokal mengalami kerugian besar karena mereka tidak memiliki potensi untuk
mengiklankan atau mengekspor produk mereka dalam skala besar. Oleh karena itu
pasar domestik menyusut.
7. Konflik
Setiap perekonomian ingin berada di posisi teratas dan menjadi pemimpin.
Negara-negara maju berlomba-lomba untuk menjadi penguasa tertinggi. Ini telah
menimbulkan terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Tindakan seperti itu
tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga kerugian ekonomi yang besar.
8. Monopoli
Monopoli adalah situasi dimana hanya ada satu penjual memiliki suara dalam
sebuah produk atau produk tertentu. Ada kemungkinan bahwa ketika suatu produk
telah menjadi pemimpin di bidangnya, perusahaan dapat mulai mengeksploitasi
konsumen. Karena tidak adanya pesaing, pemimpin mengambil keuntungan penuh dari
penjualan produk, yang kemudian dapat menyebabkan praktek-praktek ilegal dan
tidak etis. Monopoli adalah bencana karena memperlebar kesenjangan antara
negara maju dan berkembang.
SUMBER :