hthtththth. Diberdayakan oleh Blogger.

Soal Ekonomi Koperasi

1.     Total nilai penjualan atau penerimaan dari barang atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan adalah ...
a.  SHU total
b.  Partisipasi modal
c.  Omzet atau volume usaha  *
d.  Transaksi anggota

2.       Di bawah ini yang bukan termasuk prinsip-prinsip dari pembagian SHU adalah ...
a.  SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
b.  SHU anggota adalah transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri
c.  Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
d.  SHU anggota dibayar secara kredit  *

3.       Menurut UU No.25/1992 yang termasuk perangkat organisasi koperasi kecuali ...
a.  Pengurus
b.  Pengawas
c.  Rapat Anggota
d.  Karyawan  *

4.       1.  Fungsi sosial
2.  Fungsi ekonomi
3.  Fungsi politik
4.  Fungsi biaya
Pernyataan di atas yang merupakan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan koperasi adalah ...
a.  1, 2, dan 3  *
b.  2, 3, dan 4
c.  1, 3, dan 4
d.  1, 2, dan 4

5.       Di bawah ini merupakan tujuan umum dari perusahaan, kecuali  ...
a.  Memaksimumkan keuntungan
b.  Memaksimumkan sumber daya manusia  *
c.  Memaksimumkan nilai perusahaan
d.  Memaksimumkan biaya

6.       Menurut Thoby Mutis (1902) lingkup efisiensi koperasi ada 5, kecuali ...
a.  Efisiensi intern
b.    Efisiensi alokatif
c.    Efisiensi ekstern
d.    Efisiensi biaya  *

7.       Di bawah ini merupakan syarat-syarat untuk menjadi pengawas, kecuali ...
a.  Mempunyai kemampuan berusaha
b.  Mempunyai sifat sebagai pemimpin
c.  Semangat, lincah, dan malas bekerja  *
d.  Pengurus sulit diharapkan untuk bekerja full time

8.     Rumus untuk mengitung SHU per anggota dengan menggunakan metode matematika adalah ...
a.  SHUPa = Va / VUK X JUA + Sa/TMS X JMA  *
b.  Va / VUK (JUA)
c.  SHUPa = JUA + JMA
d.  SHUA = JUA + JMA

9.    Koperasi yang anggota – anggotanya atau non anggota mempunyai kepentingan langsung dibidang perkreditan adalah ...
a.  Koperasi simpan pinjam (koperasi kredit)  *
b.  Koperasi konsumsi
c.  Koperasi desa
d.  Koperasi pertanian

10.   Membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya, mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi merupakan peranan dari ...
a.  Manajer  *
b.  Pengawas
c.  Pimpinan
d.  Pengurus

11.   Koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah minimalnya 20 orang yang memiliki kepentingan yang sama adalah pengertian dari ...
a.  Koperasi sekunder
b.  Koperasi primer  *
c.  Koperasi gabungan
d.  Koperasi induk

12.   Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Pengertian koperasi di atas merupakan definisi dari ...
a.  Mungkner
b.  UU No.25/1992  *
c.  Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)
d.  ILO (International Labour Organization)

13.   1.  Swadaya
2.  Usaha hanya kepada anggota
3.  Tanggung jawab anggota terbatas
4.  Daerah kerja tak terbatas
5.  Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
Dari pernyataan di atas yang merupakan prinsip koperasi menurut Herman Schulze adalah ...
a.  1, 2, dan 3
b.  2, 3, dan 4
c.  1, 3, dan 5
d.  1, 3, dan 4  *

14. Kongres gerakan koperasi se-Jawa yang pertama di selenggarakan di Tasikmalaya pada tanggal ...
a.  12 Juli 1994  *
b.  12 Juni 1994
c.  14 Juli 1994
d.  14 Juni 1994

15.   Penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau sesungguhnya (ls), jika ls < la adalah pengertian dari ...
a.  Efisiensi  *
b.  Produktivitas
c.  Efektivitas
d.  Perangkat organisasi

16.   Pasal yang menyebutkan tentang pengertian SHU adalah .....
       a.  Pasal 45 ayat (1) No.25/1992  *
       b.  Pasal 45 ayat (2) No.26/1992
       c.  Pasal 46 ayat (1) No.25/1992
       d.  Pasal 46 ayat (2) No.26/1992

17.   Kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya merupakan ....
       a.  Partisipasi anggota
       b.  Partisipasi simpanan
       c.  Partisipasi modal  *
       d.  Partisipasi koperasi

18.   Hubungan antara orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi yang berjalan, merupakan pengertian dari ....
       a.  Sistem informasi manajemen anggota
       b.  Sistem komunikasi antar anggota  *
       c.  Interpretasi Dari Koperasi Sebagai Sistem
       d.  Cooperative Combine

19.   Prinsip-prinsip pembagian SHU adalah sebagai berikut, kecuali ....
       a.  SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
       b.  SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
       c.  Pembagian SHU anggota dilakukan secara tertutup  *
       d.  SHU anggota dibayar secara tunai

20.   Modal yang bersumber dari anggota, koperasi, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah, merupakan pengertian dari .....
       a.  Modal sendiri
       b.  Modal pinjaman  *
       c.  Modal koperasi
       d.  Modal cadangan
21.   Sumber SHU dibentuk dari ....
       a.  Transaksi anggota
       b.  Transaksi nonanggota
       c.  A dan B benar  *
       d.  A dan B salah

22.   Sumber-sumber modal koperasi diatur di dalam ....
       a.  UU No.11/1967
       b.  UU No.12/1967  *
       c.  UU No.13/1967
       d.  UU No.14/1967

23.   Rumus yang digunakan untuk menghitung SHU per anggota adalah ....
       a.  SHUA = JUA + JMA  *
       b.  SHUA = JUA – JMA
       c.  SHUA = (JUA + JMA) / JUA
       d.  SHUA = (JUA + JMA) / JMA

24.   Sumber-sumber modal dalam koperasi terdiri dari, kecuali ...
       a.  Simpanan pokok
       b.  Simpanan wajib
       c.  Simpanan sukarela
       d.  Simpanan anggota  *

25.   Kegunaan dari distribusi cadangan koperasi antara lain sebagai berikut, kecuali...
       a.  Memenuhi kewajiban tertentu
       b.  Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
       c.  Sebagai jaminan untuk kemungkinan-kemungkinan rugi
            dikemudian hari
       d.  Sebagai modal tambahan  *

26.   Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi yaitu ...
       a.  Fungsi sosial
       b.  Fungsi ekonomi
       c.  Fungsi politik
       d.  Semua benar  *

27.   Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong, merupakan definisi koperasi menurut ...
       a.  Definisi Hatta  *
       b.  Definisi Mungkner
       c.  Definisi UU No.25/1992
       d.  Definisi P.J.V. Dooren

28.   Swadaya, daerah kerja tak terbatas, tanggung jawab anggota terbatas, merupakan bagian dari prinsip-prinsip koperasi menurut...
       a.  Prinsip Mungkner
       b.  Prinsip Rochdale
       c.  Prinsip Raiffeisen
       d.  Prinsip Herman Schulze  *

29.   Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpual,  yang berazaskan konsep tolong-menolong, merupakan definisi koperasi menurut...
       a.  Definisi Hatta
       b.  Definisi Mungkner  *
       c.  Definisi UU No.25/1992
       d.  Definisi P.J.V. Dooren

30.    Di bawah ini merupakan 5 unsur koperasi Indonesia yaitu ....
       a.  Koperasi Indonesia koperasi yang bekerja berdasarkan
            “prinsip-prinsip koperasi”
       b.  Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
       c.  Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”
       d.  Semua benar  *


ELIS YULIANI                 (22211404)
EKA SELVY INDRANY    (28211500)

2EB01
Baca Selengkapnya Yaa :D

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rahasia yang Terungkap #Part3

6
“Siapa kamu? Ada perlu apa kesini?” tanya para pengawal kerajaan.
“Saya Ali, saya ingin bertemu dengan Raja Abdullah.” ucap Ali.
“Ada perlu apa kamu bertemu dengan Raja?”
“Saya ingin mengantarkan Tuan Putri Lestari menemui ayahnya.” ucap Ali sambil meminggirkan tubuhnya sehingga para pengawal bisa melihat dengan jelas Tuan Putri Lestari.
“Tuan Putri? Anda tidak apa-apa?” tanya para pengawal.
“Saya tidak apa-apa, bolehkah saya dan Ali masuk?” tanya Tuan Putri Lestari.
“Tentu saja Tuan Putri, silahkan masuk. Saya akan mengantarkan Anda menemui Raja Abdullah.”
“Ayaaaaahhhhh...” teriak Tuan Putri Lestari sambil berlari memeluk ayahnya yang sedang melamun di taman kerajaan.
“Putriku? Kamu benar-benar Lestari?”
“Iya aku Lestari ayah.”
Keduanya berbaur dalam kebahagiaan. Air mata kebahagiaan tidak dapat tertahankan. Keduanya menangis bahagia. Ali pun ikut menangis menyaksikan peristiwa tersebut. Dia mengingat kejadian yang sama saat dia bertemu dengan mbok Minah, ibu kandungnya beberapa bulan yang lalu.
“Ehem...”
Deheman Ali menyadarkan Raja Abdullah dan Tuan Putri Lestari bahwa ada seseorang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Raja Abdullah tersadar dan memperhatikan Ali secara saksama.
“Kamu siapa? Apakah kamu yang menemukan putriku?” tanya Raja Abdullah.
“Iya yah, Ali dan ibunya telah menyelamatkan nyawaku dan merawatku selama ini.” jelas Tuan Putri Lestari.
“Kalau begitu saya akan menepati janji saya untuk menikahkanmu dengan Putri kesayanganku ini. Saya punya keyakinan kamu anak yang baik dan dapat memimpin kerajaan ini kelak ketika saya telah turun tahta.” ucap Raja Abdullah.
“Saya tidak mengharapkan imbalan Raja. Saya dan ibu saya tulus menolong Tuan Putri selama ini.”
“Kamu bilang, selama saya hilang ingatan kita adalah sepasang kekasih bukan? Kenapa kamu tidak mau menerima hadiah itu?” tanya Tuan Putri Lestari.
“Saya hanya...”
“Apakah kamu berbohong? Atau kamu tidak mencintaiku?” tanya Tuan Putri Lestari berbohong.
“Tidak. Keduanya tidak benar. Saya sungguh-sungguh mencintai Tuan Putri. Saya hanya merasa tidak pantas untuk menjadi pendamping Tuan Putri. Bukankah Tuan Putri tahu bahwa saya hanya seorang penjual kayu bakar yang tidak memiliki harta sepeser pun.”
“Jika kamu benar-benar mencintai anak saya kamu harus mau menikah dengan anakku, saya harus melaksanakan janji yang sudah saya sebarkan kepada rakyat. Saya tidak memandang kamu siapa atau berasal dari mana, yang penting untuk saya adalah kamu orang baik dan benar-benar mencintai anak saya. Hanya itu. Apa sekarang kamu sanggup dan mau menikahi anak saya?” tanya Raja Abdullah.
“Baiklah, saya sanggup dan sesegera mungkin akan menikahi Tuan Putri.”
“Kalau begitu saya ingin bertemu ibumu.” pinta Raja Abdullah.
“Besok saya akan membawa ibuku untuk menghadap Raja. Kalau begitu, saya pamit pulang.” ucap Ali.
“Hati-hati di jalan, jangan lupa besok kamu harus membawa ibumu ke sini.”
“Baik Raja.”
“Jadi Raja benar-benar menepati janjinya?” tanya mbok Minah tidak percaya.
“Apakah Raja tidak mengetahui kondisi kita yang sebenarnya?” tanya mbok Minah penasaran.
“Raja Abdullah sudah mengetahui yang sebenarnya bu. Saya sudah memberitahui beliau. Tetapi Raja tetap pada tekadnya untuk menikahkan saya pada Tuan Putri Lestari.” ucap Ali menjelaskan.
“Beliau juga mengatakan, besok ibu harus menghadap beliau untuk membicarakan pernikahan saya dan Tuan Putri.”
“Apakah harus secepat itu Nak?” tanya mbok Minah heran.
“Iya bu, Raja Abdullah sendiri yang mengatakan itu pada saya. Apakah ibu bersedia?” tanya Ali harap-harap cemas.
“Ibu masih tidak yakin jika Raja melakukan hal ini. Kehidupan kita sungguhlah jauh berbeda. Tuan Putri Lestari dan Raja Abdullah adalah orang terpandang yang disegani oleh rakyat, terlebih lagi Raja Abdullah adalah seorang Raja yang tersohor ke seluruh dunia. Sedangkan kita? Apa yang bisa dibanggakan dari kita? Harta tidak punya. Untuk makan saja, kita harus mencari kayu bakar dan menjualnya. Jika tidak ada kayu bakar, kita tidak makan. Tuan Putri Lestari sudah merasakannya bukan?”
“Ibu, percayalah padaku. Raja Abdullah adalah orang yang baik. Saya yakin beliau pasti punya rencana di balik semua ini. Beliau tidak mungkin dengan mudah memberikan tahtanya pada orang sembarangan. Jika beliau yakin untuk menikahkan saya dengan Tuan Putri, sudah pasti dia mempercayakan tahtanya pada saya.”
“Baiklah, ibu percaya dengan kata-katamu. Besok kita menghadap Raja.”
“Terimakasih ibu.” ucap Ali sambil memeluk ibu yanng sangat disayanginya itu. Dalam hati, mbok Minah masih meras ragu. Entah apa yang membuatnya ragu. Tetapi yang jelas bukan masalah kehidupan mereka yang sungguh berbeda. Karena dia yakin Raja Abdullah adalah Raja yang baik. Mbok Minah hanya menjadikan masalah itu sebagai alasan untuk mematahkan niat Ali untuk menikahi Tuan Putri. Namun apa daya. Niat Ali begitu kuat. Jadi apapun alasan atau apapun yang akan menghalangi pernikahan mereka tidak akan pernah berhasil.

7
“Sayang... kamu dimana?” teriak Ratu Elisa mencari suaminya.
“Lestari?” teriak Ratu Elisa kaget.
“Iya saya sudah pulang. Kenapa ibu kaget seperti itu?” tanya Tuan Putri Elisa menyindir.
“Tidak, ibu tidak kaget. Ibu hanya terlalu senang melihatmu sudah pulang. Ayah dan ibu mencemaskanmu selama ini. Kami khawatir dengan keadaanmu.”
“Sebenarnya kamu kemana selama ini?” tanya Raja Abdullah.
“Saya dibunuh oleh seseorang dan di buang ke jurang.”
“Bukankah saya menyuruh para pengawal untuk membuang kamu ke sungai? Upsss...”
“Apa yang kamu katakan? Jadi dalang dari semua ini adalah kamu Elisa? Ibu tiri Lestari? Dan selama ini kamu berpura-pura buta melihat apa yang terjadi? Saya benar-benar kecewa sama kamu. Saya muak melihat wajahmu.” maki Raja Abdullah.
“Maafkan saya, ini semua di luar kendali saya.”
“Saya memang sudah curiga dari awal. Saya benci pada kamu. Pergi dari sini.” usir Raja Abdullah.
“Maaf sa...”
“Permisi Raja, ada yang ingin bertemu dengan Anda.” ucap seorang pengawal.
“Baik, saya akan menemuinya. Ayo sayang.” ajak Raja Abdullah pada Tuan Putri.
“Masalah kita belum selesai.” ucap Raja pada istrinya dengan ketus.

“Maaf, kami sudah membuat kalian menunggu lama.” ucap Raja Abdullah.
“Tidak mas... Abdullah?” tanya mbok Minah tidak percaya.
“Mirna?” tanya Raja Abdullah sama-sama tidak percaya.
“Maaf Raja, ini mbok Minah ibu saya. Bukan Mirna seperti yang Raja sebutkan tadi.” ucap Ali menjelaskan.
“Dia itu Mirna, istri saya yang pergi meninggalkan saya begitu saja.” ucap Raja Abdullah ketus.
“Saya tidak pernah meninggalkan Anda, Raja Abdullah.” balas mbok Minah kesal.
“Lalu?”
“Kedua orang tuamu yang mengusir saya dari kerajaan. Sebenarnya mereka tidak pernah menyetujui hubungan kita.” ucap mbok Minah membela diri.
“Lalu kenapa kamu meninggalkan anak kita? Kamu tahu dia masih sangat kecil? Bahkan masih bayi.” ucap Raja Abdullah tidak mau kalah.
“Karena dia masih bayi sehingga saya menitipkan anak kita pada kedua orang tuamu. Saya tidak memiliki sedikitpun uang, saya fikir lebih baik jika anak kita tetap tinggal di lingkungan kerajaan. Apakah Tuan Putri Lestari adalah anak kita yang hilang?” tanya mbok Minah penasaran.
“Iya, dia adalah anak kita.”
“Jadi, saya dan Ali adalah saudara kandung?” tanya Tuan Putri meminta penjelasan.
“Iya, kalian tidak bisa meneruskan pernikahan ini.” ucap Raja Abdullah prihatin.
“Ali bukan anak kalian.” ucap Ratu Elisa memecahkan percakapan mereka.
“Apa maksudmu?” tanya mbok Minah bingung.
“Ali itu anak salah satu rakyat disini yang saya beli, anak kalian sudah mati. Saya sengaja menukarnya hahaha”
“Tidak, kamu berbohong.”
“Saya tidak berbohong Ratu Mirna sayang. Saat itu saya yang menemanimu melahirkan bukan? Lalu saya membunuh anakmu. Kemudian saya mencari bayi laki-laki yang baru lahir untuk menggantikan posisi anakmu. Saya tidak suka jika anakmu kelak yang akan memimpin kerajaan ini.” jawab Ratu Elisa sinis.
“Kamu benar-benar sadis. Kamu telah membunuh anak-anakku. Untung saja Lestari masih bisa diselamatkan. Dasar wanita tidak punya perasaan.” maki Raja Abdullah kasar.
“Dasar kalian bodoh. Siapa suruh kamu menggantikan posisiku Ratu Mirna? Hahahaha.” ucap Ratu Elisa sambil melayangkan pisau buah di leher Tuan Putri Lestari.
“Jangan sakiti anakku lagi.” ucap mbok Minah marah.
“Saya tidak akan menyakitinya. Tapi saya akan membunuhnya haha.”
“Lepaskan dia.” ucap Ali sambil menendang pisau yang ada di tangan Ratu Elisa. Ratu Elisa pun terjatuh. Pisau buah yang tadi dia pegang terlempar. Dengan segera dia mengambil pisau itu dan berlari ke arah Ratu Mirna. Dengan sigap Raja Abdullah mendorong Ratu Mirna hingga jatuh. Raja Abdullah berusaha merebut pisau yang dia pegang. Namun Ratu Elisa tidak mau mengalah. Tiba-tiba saja pisau buah itu mengarah ke perut Ratu Elisa dan menusuknya. Darah segar mengucur begitu derasnya. Semua orang terkejut termasuk Raja Abdullah. Kemudian Raja berlutut memangku kepala Ratu Elisa.
“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membunuhmu.” ucap Raja Abdullah sedih.
“Bukan salahmu. Aku yang seharusnya meminta maaf padamu, Ratu Mirna, Lestari, dan Ali. Saya telah melakukan banyak kesalahan.”
“Saya akan meyelamatkan nyawamu.”
“Jangan. Saya sudah ikhlas jika saya harus mati saat ini. Saya akan sangat bahagia, jika Ali dan Lestari dapat bersatu. Kamu juga harus kembali bersatu dengan Ratu Mirna.”
“Jangan berbicara terlalu banyak.” ucap mbok Minah khawatir.
“Semoga kalian bahagia.”
“Innalilaahi wainnailaihi roji’un.”
Ratu Elisa tidak sanggup lagi bertahan. Jantungnya berhenti berdetak. Nafasnya berhenti di atas pangkuan suaminya. Semua mata memperhatikan kepergiannya. Kesalahannya memang fatal, tapi semuanya sudah memaafkan semua kesalahannya.
Tuan Putri Lestari menangis. Dia tidak sanggup lagi menampung air matanya. Bagaimanapun juga Ratu Elisa telah merawatnya sejak kecil. Walaupun bukan ibu yang baik, Lestari tetap menyayanginya. Ali berusaha menenangkan Tuan Putri. Dia tahu betul bagaimana perasaan Tuan Putri saat ini. Dia tidak tega melihat kesedihan di wajah Tuan Putri. Sekuat tenaga dia mencoba menenangkan Tuan Putri.

Satu minggu kepergian Ratu Elisa telah berlalu. Raja Abdullah dan yang lainnya telah mengikhlaskan kepergiaan beliau. Bahkan semua orang tengah sibuk mempersiapkan pernikahan Ali dan Tuan Putri Lestari.
Dalam satu minggu ini hubungan Ali dengan Tuan Putri semakin erat. Mereka terlihat begitu serasi. Dan hari ini adalah hari dimana cinta mereka akan dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan.
Raja Abdullah tengah memantau para pesuruhnya mempersiapkan pesta pernikahan mereka. Satu jam lagi rakyat Raja Abdullah akan menjadi saksi kebahagiaan Ali dan Tuan Putri Lestari.
“Kamu sangat cantik Nak seperti ibumu.” puji Raja Abdullah pada anaknya.
“Dia memang sangat cantik. Tidak ada yang bisa menandingi kecantikannya.” timpal Ratu Mirna.
“Ibu juga sangat cantik. Begitupun ayah sangat gagah mengenakan pakaian itu.”
“Kamu memang pandai memuji. Semoga kamu bahagia dengan pernikahanmu ini. Ayah dan ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan Ali.”
“Terimakasih ayah, ibu.” ucap Tuan Putri Lestari sambil memeluk ayah dan ibunya. Tidak terasa air matanya menetes. Tapi bukan air mata kesedihan, melainkan air mata kebahagiaan. Kebahagiaan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun. Kebahagiaan bersama keluarga yang lengkap dan menyayanginya serta kebahagiaan bersama Ali kekasih yang sangat dicintainya.

***** THE END *****


Baca Selengkapnya Yaa :D

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rahasia yang Terungkap #Part2


2
“Permisi, bolehkah saya masuk Raja?” tanya pengawal itu hati-hati.
“Silahkan. Kabar apa yang kamu bawa?” tanya Raja Abdullah penasaran.
“Saya dan anak buah saya telah mengumumkan berita hilangnya Tuan Putri Lestari ke seluruh pelosok desa. Kita hanya tinggal menunggu kabarnya saja Raja.” jawab pengawal itu.
“Bagus. Tapi saya ingin kalian tidak hanya menunggu kabar dari rakyat, kalian juga harus berusaha mencari Tuan Putri Lestari sampai ketemu.” pinta Raja Abdullah tegas.
“Baik Raja, saya sendiri yang akan memimpin anak buah saya untuk mencari Tuan Putri Lestari.” jawab pengawal itu sambil berlalu meninggalkan ruangan.
“Bagus.” ucap Raja senang.
“Kalau begitu saya permisi dahulu Raja.”
“Silahkan.”
“Sudahlah sayang, kamu jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan Lestari. Saya yakin dia akan baik-baik saja.” ucap Ratu Elisa.
“Dia itu anak saya, bagaimana saya tidak khawatir dengan keadaannya. Saya lihat kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan keadaannya. Apakah kamu yang menyebabkan Lestari hilang?” tanya Raja Abdullah curiga.
“Mengapa kamu berbicara seperti itu pada saya? Kamu curiga pada saya? Saya memang bukan ibu kandungnya, tapi saya sudah menganggap dia sebagai anak kandung saya sendiri. Saya menyayanginya, sangat menyayanginya bahkan melebihi rasa sayang saya pada diri saya sendiri.” ucap Ratu berbohong.
“Bukan itu maksud saya. Maafkan saya, saya hanya sedang bingung memikirkan keadaan Lestari.” balas Raja Abdullah.
“Sudahlah, sepertinya kamu butuh istirahat.” ucap Ratu Elisa.
“Baiklah, saya akan beristirahat dahulu.” ucap Raja Abdullah sambil berlalu menuju kamarnya.
“Dasar bodoh. Bapak dan anaknya sama saja.” umpat Ratu Elisa sambil tersenyum sinis.

“Ayu, dimana kamu? Mbok sudah pulang nih. Mbok membawakan makan siang untukmu.” teriak mbok Minah sambil mencari keberadaan Ayu, perempuan cantik yang dia temukan di tepi sungai kemarin siang sepulang mencari kayu bakar.
“Dimana dia? Kenapa dia tidak ada di tempat tidurnya?” tanya mbok Minah pada dirinya sendiri. Mbok Minah sangat khawatir dengan keadaan Ayu. Dia berusaha mencari keberadaan Ayu. Dia mencari ke halaman belakang rumahnya sambil terus berteriak-teriak memanggil Ayu.
“Ayuuu... ayuuu... Kamu dimana Nak?” teriak mbok Minah khawatir.
“Mbok Minah mencari siapa?” tanya seorang wanita muda yang sedang menidurkan anaknya.
“Saya mencari Ayu, perempuan yang saya temukan di pinggir saya kemarin yang sekarang tinggal di rumah saya.” jawab mbok Minah gugup.
“Tadi dia bilang ingin jalan-jalan cari udara segar, lalu dia perg ke arah sungai mbok.” balas wanita itu sambil menunjuk ke arah sungai.
“Terimakasih iya, saya akan menyusul dia ke sana.” lanjut mbok Minah.
“Hati-hati mbok.”

“Saya harus mengingat sesuatu. Pasti ada hubungannya antara saya, sungai ini, dan mimpi itu. Ayo kamu pasti bisa. Kenapa saya masih belum bisa mengingat apapun?” tanya Ayu pada dirinya sendiri.
“Ayu, sedang apa kamu disini Nak? Kondisi kamu belum pulih benar. Ayo kita pulang, kamu masih butuh banyak istirahat.” ucap mbok Minah membuyarkan lamunan Ayu.
“Mbok? Kok mbok ada disini?” tanya Ayu bingung.
“Mbok tadi mencari kamu di rumah, tapi kamunya tidak ada, lalu mbok diberitahu tetangga mbok kalau kamu pergi ke sungai, akhirnya mbok ke sini untuk menyusul kamu. Apa yang kamu inginkan di sini?” tanya mbok Minah.
“Saya sedang berusaha mengingat sesuatu mbok.” jawab Ayu lesu.
“Saya ingin segera memulihkan ingatan saya. Saya yakin mimpi saya semalam itu ada hubungannya dengan saya dan tentunya sungai ini dimana mbok menemukan saya.” jawab Ayu lagi.
“Apa yang kamu lakukan? Luka di tubuh kamu saja belum benar-benar sembuh. Sekarang kamu malah ingin menyiksanya lagi. Jangan paksa ingatanmu mengingat semuanya. Perlahan kamu juga akan mengingat semuanya. Hanya tinggal tunggu waktu saja Nak.” ucap mbok Minah meyakinkan.
“Tapi mbok...” ucap Ayu menggantung.
“Tidak ada tapi-tapian, sekarang kamu ikut mbok pulang. Mbok tidak ingin melihat kamu kenapa-kenapa.” ucap mbok Minah tegas.
“Baik mbok.” ucap Ayu menurut.
3
Berhari-hari, berjam-jam, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan lamanya Ayu tinggal di rumah mbok Minah. Hari ini tepat satu tahun Ayu ditemukan oleh mbok Minah di sungai. Namun, sampai hari ini pun Ayu belum bisa mengingat apapun. Dia sangat kesal dan benci pada dirinya sendiri akan hal itu.
“Mbok, bolehkah saya pergi ke sungai?” tanya Ayu pada mbok Minah.
“Untuk apa kamu ke sana Nak” tanya mbok Minah.
“Saya ingin mencoba mengingat semuanya lagi mbok. Saya sudah lelah dengan keadaan seperti ini. Setiap hari saya selalu bermimpi yang sama dan saya yakin mimpi itu adalah pertanda bahwa saya harus segera mengetahui siapa diri saya sebenarnya.” ucap Ayu sedih.
“Baiklah jika itu kemauanmu, hanya satu pesan mbok kamu harus berhati-hati.” pinta mbok Minah.
“Baik mbok, saya akan berhati-hati.” jawab Ayu sambil berlalu pergi.

“Kamu pasti bisa. Kamu harus mencoba mengingat siapa kamu sebenarnya. Paling tidak kamu bisa mengingat siapa nama kamu yang sebenarnya. Berusahalah, kamu pasti bisa.” ucap Ayu menyemangati dirinya sendiri.
“Ehem...”
“Si... a... pa... ka... mu....???” tanya Ayu gugup.
“Tenanglah, saya bukan orang jahat. Saya hanya kebetulan lewat dan melihat kamu sendirian di sini. Sedang apa kamu di sini? Apakah kamu sedang menunggu seseorang?” tanya seorang pemuda berparas tampan.
“Ti... dak... saya hanya ingin mencari udara segar.” jawab Ayu berbohong.
“Kalau begitu, bolehkah saya menemanimu disini?” tanya lelaki itu hati-hati.
“Untuk apa? Saya bisa sendiri.” jawab Ayu takut.
“Tidak usah takut, siapa namamu?” tanya lelaki itu.
“Nama saya Ayu.”
“Nama yang bagus. Panggil saja saya Ali.” jawab Ali.
“Baiklah Ali. Apa tujuan kamu kesini?” tanya Ayu ingin tahu.
“Saya ingin mengembara mencari keluarga saya.” jawab Ali lemas.
“Keluarga? Kenapa kamu akan mencarinya?” tanya Ayu penasaran.
“Ceritanya panjang.” jawab Ali sedih. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia tidak tahu kemana dia harus mencari. Sedari kecil dia asuh oleh keluarga angkatnya. Entah anak siapa dia sebenarnya, dia pun tak tahu.
“Maafkan saya, saya tidak bermaksud membuatmu sedih. Saya memang lancang telah mencampuri urusanmu.” ucap Ayu merasa bersalah.
“Sudahlah tidak apa-apa. Jangan diingat-ingat lagi. Saya pun tidak ingin mengingatnya.” ucap Ali berusaha tegar.
“Hari sudah hampir sore, sepertinya saya harus pulang. Saya takut mbok Minah mencari saya.” ucap Ayu pada Ali.
“Mbok Minah? Siapa dia?” tanya Ali.
“Beliau adalah ehm... ibu saya.” jawab Ayu kemudian.
“Oohh baiklah. Apakah perlu saya antar?” tanya Ali.
“Tidak, terimakasih.” jawab Ayu kemudian berlalu.
“Perempuan yang sangat cantik dan sopan. Sepertinya saya mulai menyukainya.” ucap Ali dalam hati.

“Kalian ini bagaimana sih? Kenapa kalian belum juga menemukan anakku? Sudah satu tahun tapi kalian belum mendapatkan hasil apa-apa. Kalian memang tidak bisa diandalkan.” maki Raja Abdullah pada para pengawalnya.
“Maafkan kami Raja, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi memang Tuan Putri belum bisa kami temukan.” ucap pengawal dengan getir.
“Sekarang kamu buat pengumuman bagi siapapun yang bisa menemukan anak saya, jika perempuan saya akan mengangkatnya sebagai anak saya dan jika laki-laki saya akan menikahkannya pada putri saya. Apabila dia laki-laki sudah jelas dia akan menggantikan posisi saya di kemudian hari.” ucap Raja mantab.
“Apa kamu sudah gila?” maki Ratu Elisa kesal.
“Saya tidak gila. Saya akan melakukan apapun untuk menemukan anak saya, termasuk memberikan tahta yang saya miliki saat ini.” jawab Raja Abdullah yakin.
“Kamu bukan Raja Abdullah yang dahulu saya kenal. Raja Abdullah yang saya kenal adalah Raja yang tidak akan memberikan tahtanya pada siapapun dengan mudahnya. Dimana dirimu yang dahulu?”
“Saya melakukan ini untuk putri saya. Apa saya salah? Seharusnya kamu mendukung keputusanku ini. Semua ini demi Lestari, anak kita.” ucap Raja Abdullah.
“Dia bukan anakku. Sekarang semua terserah apa maumu.” ucap Ratu Elisa kesal sambil berlalu meninggalkan Raja Abdullah dan para pengawalnya.
“Segera laksanakan perintahku.” ucap Raja Abdullah tegas.
“Baik Raja.” jawab para pengawalnya.
“Assalamualaikum,” ucap Ayu sambil memasuki gubuk tua milik mbok Minah.
“Waalaikumsalam. Kamu darimana saja Nak? Kamu perginya lama sekali, mbok khawatir dengan keadaanmu.” tanya mbok Minah perhatian.
“Maafkan saya mbok.” ucap Ayu lirih.
“Sudahlah lebih baik sekarang kamu makan dan lekaslah istirahat. Saya tidak ingin kamu sakit lagi.” ucap mbok Minah.
“Baik mbok,” ucap Ayu sambil bergegas pergi.

4
Sinar matahari pagi menerpa wajahnya yang tampan. Suara kicauan burung dan gemericik air sungai yang merdu membangunkan Ali dari mimpinya yang panjang. Ternyata sudah pagi, fikirnya.
“Saya harus segera melanjutkan perjalanan untuk segera bertemu dengan ibu, ayah, dan saudara-saudara saya.” ucap Ali mantab. Dengan membawa persediaan perbekalan yang tersisa, Ali berjalan memasuki sebuah desa yang kecil namun bersih. Mata dia tertuju pada sebuah gubuk kecil di pinggir hutan. Dari gubuk itu keluar seorang perempuan cantik yang dia temui di sungai kemarin.
“Ayu?” panggil Ali bersemangat sambil berlari menuju tempat Ayu berdiri.
“Kamu Ali kan?” tanya Ayu sedikit ragu.
“Iya saya Ali. Apakah ini rumahmu?” tanya Ali ingin tahu.
“Iya ini rumahku. Sepertinya kamu belum sarapan. Bagaimana kalau kita sarapan di dalam, nanti akan aku kenalkan dengan mbok Minah.” ucap Ayu semangat.
“Baiklah jika itu tidak merepotkan.”
“Tidak sama sekali.” ucap Ayu sambil tersenyum.

“Kenapa mbok sedari tadi memperhatikan wajah Ali? Apa ada yang salah dengan wajahnya?” tanya Ayu bingung.
“Ehm, tidak ada.” jawab mbok Minah gugup.
“Lalu kenapa mbok gugup seperti itu?” tanya Ali penasaran.
“Mbok hanya teringat dengan anak laki-laki mbok. Kalau dia masih hidup pasti dia sudah sebesar kamu.” jawab mbok sedih.
“Memangnya dimana anak mbok sekarang?” tanya Ali.
“Saya pun tidak tahu dimana dia berada.” jawab mbok sedih. Matanya berkaca-kaca. Air mata mengalir membasahi pipinya. Dia begitu merindukan anak-anaknya. Namun, dia tidak tahu lagi harus mencarinya kemana.
“Maafkan saya mbok, saya tidak bermaksud membuatmu bersedih seperti itu.” ucap Ali merasa bersalah.
“Sudahlah mbok, saya berjanji akan membantu mbok untuk menemukan anak mbok. Jangan menangis lagi iya mbok, saya tidak ingin melihat mbok bersedih seperti ini.” ucap Ayu sambil menghapus air mata di pipi mbok Minah.
“Saya juga akan membantu.” ucap Ali bersemangat.
“Bukankah kamu harus mencari keluargamu?” tanya Ayu bingung.
“Memangnya keluargamu dimana Nak?” tanya mbok Minah.
“Saya pun tidak tahu. Sejak kecil saya diasuh oleh sebuah keluarga angkat saya di desa seberang dan sampai saat ini pun saya tidak tahu dimana ibu dan saudara-saudara saya berada. Saya sangat merindukannya.” jawab Ali sedih.
“Tunggu, di desa seberang? Apakah kamu mempunyai tanda lahir di pundakmu?” tanya mbok Minah penasaran.
“Ini.” ucap Ali menunjukkan tanda lahir di pundaknya.
“Tunggu sebentar.” ucap mbok Minah.
Ayu bingung dengan sikap mbok Minah seperti itu. Begitupun dengan Ali. Dia heran kenapa mbok Minah mengetahui tanda lahir yang ada di pundaknya, padahal sedari tadi tidak ada yang membahas mengenai tanda lahir. Tiba-tiba mbok Minah datang membawa sebuah kalung berbentuk setengah hati.
“Itu kalung milikku.” ucap Ali bingung.
“Tidak, ini kalung milikku. Apakah kamu memilikinya juga?” tanya mbok Minah bersemangat.
“Iya, aku memilikinya juga. Tunggu sebentar.” ucap Ali sambil mengobrak-abrik bawaannya untuk menemukan sesuatu.
“Ini dia.” ucap Ali senang.
“Anakku. Kamu benar-benar anakku? Kamu sudah sangat besar Nak.”
Mbok Minah menangis. Dia tidak sangggup lagi menampung air mata kebahagiannya. Dia tidak menyangka, semudah ini dia akan bertemu dengan anak kandungnya. Kini, Ali, anak kandungnya berada di hadapannya. Dengan sigap mbok Minah langsung memeluk Ali dengan erat. Begitupun dengan Ali. Dia membalas pelukan mbok Minah dengan erat pula. Mereka sama-sama bahagia telah berhasil menemukan orang yang mereka cintai.
Rencana yang begitu indah, fikir mbok Minah dan Ali. Tuhan telah membuat rencana yang sangat indah untuk mereka berdua. Peristiwa yang akan menjadi sejarah dan tak akan terlupakan oleh mereka.
“Bolehkah aku memanggilmu ibu?” tanya Ali hati-hati.
“Tentu saja Nak, ibu sangat bahagia bisa bertemu denganmu.” ucap mbok Minah sambil menghapus air mata di pipinya.
“Dimana ayah bu? Apakah dia masih hidup?” tanya Ali penasaran.
“Ibu tidak tahu dimana dia berada. Ibu juga tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati. Suatu saat ibu akan menceritakan semuanya.” ucap mbok Minah sambil tersenyum.
“Saya senang akhirnya mbok Minah menemukan anak yang selama ini mbok cari.” ucap Ayu menyadarkan Ali dan mbok Minah bahwa ada orang lain di situ.
“Jika aku adalah anak mbok Minah, berarti kamu adalah adikku?” tanya Ali.
“Bukan.” jawab Ayu sambil tersenyum.
“Tetapi bukankah mbok Minah ini juga ibumu?” tanya Ali bingung.
“Lebih tepatnya ibu angkat, karena mbok Minah telah menemukan saya di pinggir sungai dan menyelamatkan nyawa saya.” jawab Ayu. Terlintas di fikirannya sebuah peristiwa satu tahun lalu. Keinginan untuk mengingat semuanya semakin kuat.
“Ayu itu sebenarnya hilang ingatan. Sampai saat ini dia belum berhasil mengingat semuanya.” ucap mbok Minah menimpali.
“Saya harus pergi ke sungai mbok.” ucap Ayu sambil berlari.
“Ayu...” teriak mbok Minah memanggil Ayu yang semakin lama semakin menjauh dari gubuknya.
“Biar aku yang mengejar bu.” ucap Ali sambil mengejar Ayu.
“Hati-hati Nak.” ucap mbok Minah khawatir.
“Dasar kau bodoh. Untuk mengingat saja kamu tidak bisa. Bodoh, bodoh, bodoooohhhhh....” umpat Ayu pada dirinya sendiri.
“Jangan menyiksa dirimu seperti itu yu. Suatu saat nanti kamu juga akan mengingatnya.” ucap Ali menasehati.
“Sampai kapan? Sampai kapan saya harus begini? Sudah satu tahun saya mencoba mengingatnya, tetapi apa hasilnya? Hanya nama saja saya tak sanggup mengingatnya.” ucap Ayu sambil menangis.
“Sudahlah yu, jangan menangis seperti itu.” ucap Ali sambil menghapus air mata Ayu.
“Saya akan membantu kamu mengingat semuanya. Kamu tidak perlu takut. Saya akan selalu ada disamping kamu.” ucap Ali meyakinkan.
“Terimakasih Ali.” ucap Ayu sambil tersenyum.
“Aku mencintaimu, sejak awal kita bertemu.” ucap Ali tiba-tiba. Secara tiba-tiba sekujur tubuh Ayu meregang. Kakinya terasa lemas, mulutnya terasa kaku tidak bisa mengatakan apa-apa.
“Ayu, kamu kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?” tanya Ali khawatir.
“Ti... dak... saya... ha... nya... kaget... mendengar... uca... panmu...” jawab Ayu gugup.
“Hahaha...”
“Kenapa... ka... mu terta... wa seperti i... tu?” tanya Ayu heran.
“Kamu itu lucu sekali. Saya kan hanya berterus terang, kenapa kamu sampai kaget seperti itu? Apakah kamu juga mencintai saya?” tanya Ali menyelidik. Muka Ayu berubah seperti tomat. Pipinya merah merona. Ayu hanya bisa menunduk. Malu dengan ucapan Ali barusan.
“Benar tidak tebakan saya tadi?” tanya Ali sambil mengangkat dagu Ayu.
“Sa... ya... juga mencin... taimu.” jawab Ayu malu-malu.
“Sudah kutebak.”
Mereka tertawa hampir bersamaan. Senyum merekah di wajah keduanya. Kicauan burung bersahut-sahutan seakan-akan mengetahui isi hati mereka.

5
“Pengumuman. Saya mewakili Raja Abdullah akan memberitahukan bahwa barang siapa yang dapat menemukan Tuan Putri Lestari, jika perempuan beliau akan mengangkatnya sebagai anak dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan putrinya. Apabila dia laki-laki sudah jelas dia akan menggantikan posisi Raja di kemudian hari.” kata pengawal kerajaan memberikan pengumuman.
“Tuan Putri Lestari? Siapa dia?” tanya Ali pada seseorang di sebelahnya.
“Dia adalah putri tunggal Raja Abdullah yang menghilang satu tahun yang lalu yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.”
“Tuan Putri itu sangat cantik. Rambutnya panjang dan dia memiliki tahi lalat di bawah mata kanannya.” ucap seseorang menimpali.
“Tahi lalat di bawah mata kanannya? Bukankah Ayu juga memiliki tanda itu?” tanya Ali dalam hati.
“Baiklah saya harus segera pulang, terimakasih atas informasinya.” ucap Ali.
“Ibu, saya ingin berbicara sebentar.” ucap Ali lirih.
“Ada apa Ali? Kenapa kamu menarik ibu seperti ini?” tanya mbok Minah bingung.
“Apakah ibu telah mendengar kabar bahwa putri Raja Abdullah menghilang satu tahun yang lalu?” tanya Ali menyelidik.
“Iya, ibu sudah mendengar kabar itu. Memangnya kenapa li?” tanya mbok Minah bingung.
“Tadi saat aku menjual kayu bakar di pasar, Ali mendengar pengumuman dari para pengawal Raja Abdullah bahwa jika ada yang menemukan Tuan Putri Lestari jika perempuan beliau akan mengangkatnya sebagai anak dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan putrinya. Apabila dia laki-laki sudah jelas dia akan menggantikan posisi Raja di kemudian hari.”
“Lalu apa hubungannya dengan ibu? Memangnya kamu tahu dimana Tuan Putri Lestari berada?” tanya mbok Minah.
“Tadi saya sempat bertanya kepada seseorang di pasar ciri-ciri dari Tuan Putri dan ternyata Tuan Putri memiliki tahi lalat di bawah mata kanannya. Bukankah Ayu memilikinya bu?”
“Bisa saja itu hanya kebetulan bukan?”
“Tetapi keyakinan saya kuat bu. Ayu adalah putri Raja Abdullah.” ucap Ali yakin.
“Saya akan melaporkannya pada Raja Abdullah.” lanjut Ali.
“Jangan tergesa-gesa. Kita buktikan terlebih dahulu. Ki...”
“Mbooookkkkkk....”
“Ayu?” teriak Ali dan mbok Minah bersamaan.
“Aaawwww....”
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Ali khawatir.
“Memangnya aku kenapa?” tanya Ayu bingung.
“Tadi kamu kejatuhan kayu penyangga jerami, lalu kamu pingsan. Kamu tidak kenapa-kenapa kan Ayu?” tanya Ali khawatir.
“Ayu? Siapa dia? Kamu siapa?” tanya Ayu bingung.
“Ayu itu namamu. Aku Ali kekasihmu.”
“Kamu sudah sadar Nak?” tanya mbok Minah.
“Anda siapa?” tanya Ayu semakin bingung.
“Saya mbok Minah, kamu tidak mengingat saya?” tanya mbok Minah heran.
“Sepertinya ingatan kamu sudah pulih.” ucap Ali lemas.
“Memangnya saya pernah hilang ingatan?” tanya Ayu semakin heran.
“Satu tahun lalu, saat mbok Minah, ibuku menemukanmu di tepi sungai. Kamu ingat?” tanya Ali.
Ayu hanya menggeleng. Dia bingung. Dia dia tidak percaya kalau dia pernah hilang ingatan. Dia benar-benar tidak mengingat semuanya.
“Namamu siapa?” tanya Ali.
“Saya Tuan Putri Lestari, putri tunggal Raja Abdullah. Bisakah kamu mengantar saya pulang? Saya rindu pada ayahku.”
“Antarkan dia pulang Nak.” ucap mbok Minah.
“Baik bu.” ucap Ali.
“Mbok, terimakasih Anda sudah merawat saya selama ini. Walaupun saya tidak mengingatnya tetapi yang jelas saya yakin Anda orang yang baik. Maafkan saya telah merepotkanmu selama ini. Saya pamit pulang dulu mbok.” ucap Tuan Putri Lestari sambil mencium punggung tangan mbok Minah.
“Hati-hati iya Nak. Ali, jaga Tuan Putri Lestari baik-baik.” ucap mbok Minah.


Baca Selengkapnya Yaa :D

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info