hthtththth. Diberdayakan oleh Blogger.

TUGAS 1 - PERNALARAN INDUKTIF

NAMA   :   ELIS YULIANI
NPM    :   22211404
KELAS  :   3 E B 0 1


1.       Pengertian Pernalaran Induktif
Pernalaran induktif adalah proses pernalaran yang digunakan untuk menarik simpulan berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus menjadi simpulan atau fakta yang bersifat umum. Pernalaran induktif terkait dengan empirisme.
Secara empirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Pernalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh pernalaran induktif :
     Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

2.       Macam – Macam Pernalaran Induktif
a.      Generalisasi
Generalisasi adalah proses pernalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa "Lulusan Sekolah B pintar-pintar." Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu.
Contoh :
·         Jika dibakar botol minum akan meleleh, jika dibakar sedotan akan meleleh, dan jika  emberpun dibakar akan meleleh. Jadi, semua benda plastik jika dibakar akan meleleh.
·         Ketika kita melempar apel ke atas maka akan terjatuh jika tidak ada yang menghalangi, begitu juga ketika kita melempar benda-benda lainnya, maka dapat disimpulkan bahwa gaya grafitasilah yang membuat hal itu terjadi.

Macam – macam generalisasi :
·         Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan simpulan yang sangat kuat dan tidak dapat diserang. Contoh : Sensus Penduduk.
·         Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diharapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

b.     Analogi
Analogi adalah cara penarikan pernalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
·         Orang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya tidak akan menjalani hidupnya dengan baik, ia akan selalu dalam keraguan, sama seperti seseorang yang hidup di dalam rumah tanpa penerangan. Ia akan berjalan tak tahu arah, tak jelas kemana ia berjalan sehingga ia akan mudah tertabrak benda yang ada disekitarnya.
·         Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Jadi, membentuk kepribadian baik seseorang anak ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
Tujuan pernalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1.      Anologi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2.      Anologi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3.      Anologi digunakan untuk menyusun klasifikasi.

c.      Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Misalnya, tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi. Hubungan kausal ini terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
o   Sebab - Akibat
Sebab - akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping itu, hubungan ini dapat pula berpola A menyebabkan B, C, D, dan seterusnya. Jadi efek dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan pernalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan pernalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab tidak jelas terhadap sebuah akibat yang nyata.
Contoh :
·         Karena warga sering buang sampah sembarangan, maka daerah ciputat sering banjir.
·         Karena kemarin Arief kehujanan, maka hari ini Arief sakit.

o   Akibat – Sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Ke dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimen. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis akibat - sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Contoh :
·         Ciputat termasuk daerah yang sering banjir, hal itu disebabkan warganya sering buang sampah sembarangan.
·         Arief mendapat IPK 3.81, karena Arief rajin belajar.

o   Akibat – Akibat
Akibat - akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.
Contoh :
·         Mang Kodir adalah seorang perokok berat, karena dia sering merokok tanpa henti akhirnya dia menagalami radang paru-paru, tidak lama kemudian dia dinyatakan radang paru-paru kronis oleh pihak rumah sakit. Andi keponakan mang Kodir tiba-tiba batuk serta mengeluarkan darah padahal andi tidak merokok, setelah diperiksa ternyata Andi menjadi seorang perokok pasif akibat mamangnya si Kodir.
·         Gunung semeru mulai aktif dan mengeluarkan gas panas, para penduduk yang hidup di kaki gunung semerupun akhirnya harus mengungsi dari sana. Werdhibuana organisasi pencinta alam SMAN 82 harus mengundur jadwalnya ke gunung semeru setelah mendengar kabar bahwa gunung semeru mulai mengeluarkan gas panas.

S U M B E R :


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info